Kamis,
05 April 2012
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca
indra, pikiran, merasa ( feeling ) dan kehendak
Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus
1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt
seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan
laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig pada tahun 1879.
Psikologi gestalt, psikologi struktur dan sebagainya, paham dan eksperimennya
sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu seterusnya, yaitu sejak tahun 1900
sampai sekarang.
Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap
sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah
dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Ia mula-mula
dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar
kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran.
Meskipun Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya
laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu
faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di
laboratoriumnya.
Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: "Beitrage
Zur Theorie Der Sines Wahrnemung" (Persepsi yang dipengaruhi
kesadaran, 1862), "Grund zuge der Physiologischen
Psychologie" (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan
"Physiologische Psychologie".
Eksperimen
Pada awalnya, Wundt menggolongkan bahwa mind mencakup
proses-proses ketidaksadaran / unconciousness (sebagai karakteristik dari
soul). Metode eksperimen adalah jalan untuk membawa penelitian tentang mind
dari level kesadaran (consciousness) kepada proses-proses yang tidak sadar.
Dengan kata lain, metode eksperimen adalah cara untuk membawa mind ke dalam
batas-batas ruang lingkup natural science yang obyektif dan empiris.
Dalam perkembangannya, Wundt mengakui bahwa metode
eksperimental dalam psikologi fisiologi sangat kuat untuk menggali
elemen-elemen soul yang mendasar (misalnya persepsi, emosi, dll). Namun di atas
fenomena-fenomena mendasar ini masih ada proses-proses mental yang lebih tinggi
(higher mental process) yang mengintegrasikan fenomena dasar tersebut. Higher
mental process ini muncul dalam bentuk kreativitas mental dan menjadi kekuatan
sebuah peradaban dan bersifat abadi, yaitu : bahasa, mitos, custom, budaya.
Pada tahap ini Wundt membatasi fungsi soul hanya pada tahap
kesadaran. Proses-proses ketidaksadaran tidak lagi menjadi fokus dari �study of the mind�. Fokus studi Wundt dapat dilihat
melalui dua karya besarnya, Principles of Physiological Psychology dan
Voelkerpsychologie. Principles of Physiological Psychology, dalam karyanya ini
Wundt memfokuskan pada hasil-hasil eksperimennya tentang ingatan, emosi, dan
abnormalitas kesadaran.
Hasil eksperimen tentang ingatan akan simple ideas
menghasilkan jumlah ide sederhana yang dapat disimpan dalam ingatan manusia
(mind), fakta bahwa ide yang bermakna akan lebih diingat daripada yang muncul
secara random, serta karakteristik dari kesadaran manusia yang bersifat
selektif. Konsep penting yang muncul adalah apperception, suatu bentuk operasi
mental yang mensintesakan elemen mental menjadi satu kesatuan utuh, juga
berpengaruh dalam proses mental tinggi seperti analisis dan judgement.
Studi Wundt tentang emosi dan feelings menghasilkan
pembagian kutub-kutub emosi ke dalam tiga dimensi : o Pleasant vs unpleasant. o
High vs low arousal, o Concentrated vs relaxed attention Teori ini dikenal
sebagai the three dimensional theory namun bersifat kontroversial.Ide tentang
abnormalitas kesadaran dari Wundt dibangun melalui diskusi-diskusi dengan para
psikiater terkenal masa itu, Kretschmer dan Kraepelin. Ide Wundt tentang
schizoprenic adalah hilangnya kontrol appersepsi dan kontrol dalam proses
atensi. Akibatnya proses berpikir hanya bersifat rangkaian asosiasi ide yang
tidak terkontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar